Meskipun pada postingan yang pertama saya
sempat menyinggung bahwa model inkremental ini hampir sama dengan model air
terjun, namun setelah saya mendengar penjelasan dari dosen saya tadi siang,
saya jadi lebih tertarik untuk membicarakan perbandingan antara model spiral
dan model inkremental. Mengapa ? Karena ternyata dalam proses model spiral
ternyata menggabungkan antara dua model proses, yaitu prototyping model dan increamental
model. Yang dimana keduanya saling bersinergi, dan membuat suatu proses
kerja yang menarik menurut saya.
Berikut, beberapa perbandingan antara proses
model inkremental dan proses model spiral yang saya dapati:
-
Inkremental model
hanya dapat dilakukan apabila analisis dan desain sudah terpaparkan dengan
baik. Sedangkan spiral model dikerjakan dengan cara mendengarkan dan
menyimpulkan sendiri kebutuhan konsumen, sambil membuat software
-
Dalam model
inkremental, sudah jelas terlihat sampai di mana hasil akhir dari sebuah software. Sedangkan pada model spiral,
hasil akhirnya belum dapat diketahui, sesuai dengan pendapat dan hasil feedback yang diberikan oleh konsumen
-
Test pada model
inkremental berbeda dengan test pada model spiral. Pada model inkremental, test
software dilakukan oleh developer. Sedangkan pada model spiral, test software
dilakukan langsung oleh user/konsumen
-
Pada model
inkremental, akan sangat kesulitan apabila dilakukan penambahan-penambahan yang
tidak dibicarakan terlebih dahulu pada proses awal. Namun pada model spiral,
penambahan-penambahan seperti itu sangat mungkin dilakukan. Sebab, sejak dari
awal memang developer masih seakan meraba-raba akan kebutuhan konsumen.
-
Model proses
inkremental membuat software yang pokok terlebih dahulu, dan fitur-fiturnya
akan ditambahkan kemudian. Model proses spiral mendengar permintaan dari
konsumen, merancang, lalu membuat software, lalu mengembalikannya kepada
konsumen untuk diuji.
-
Dan seperti
halnya dalam prototyping model, dalam
model spiral akan terus berputar sampai software yang diinginkan selesai. Dalam
hal ini, software yang dikerjakan dengan menggunakan model spiral memungkinkan
untuk di-upgrade. Berbeda dengan
software yang dikerjakan dengan model inkremental, yang hasil akhir dari sebuah
software sudah dapat diramalkan, dan sulit untuk ditambahkan fitur baru.
Sebenarnya masih banyak lagi perbandingan-perbandingan
antara model proses inkremental dan model proses spiral. Namun sementara, yang
saya dapat paparkan baru begitu saja. Bila ada sesuatu hal yang masih kurang
terkait artikel di atas, mohon ditambahkan. Sekian
Thx, n Gbu all J
No comments:
Post a Comment