Model proses
inkremen merupakan suatu model yang menganalisa terlebih dahulu tujuan utama
dari suatu software, dan kemudian
membuat software sesuai kebutuhan
utama dari konsumen terlebih dahulu. Lalu kemudian, dalam perjalanan software
tersebut diluncurkan, secara bertahap kemampuan software tersebut ditambah,
sesuai dengan permintaan konsumen. Sehingga dalam pembuatannya akan sangat
menghemat waktu, dan dapat menghindari penundaan-penundaan yang tidak perlu,
apalagi jika kebutuhan akan software tersebut sangat mendesak.
Model proses
inkremen tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya. Apalagi jika
si-pembuat software sudah paham betul dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Yang dibutuhkan hanyalah analisis dan desain software yang sudah mantap. Karena
inilah yang dibutuhkan sebagai dasar dalam pengembangan software kedepannya.
Dalam model
proses inkremen, analisis dan desain software nyaris tidak akan berubah dalam
pengembangannya. Karena sejak awal memang model ini hanya bisa dilakukan bila
kebutuhan akan software sudah terpaparkan dengan jelas. Nah, yang jadi masalah
adalah apabila terjadi penambahan (upgrade)
kemampuan yang bisa dikatakan sedikit melenceng dari desain awal yang telah
ditetapkan. Penambahan kemampuan ini akan sulit diintegrasikan dengan desain
awal yang sudah paten.
Menurut analisis
saya, model inkremen ini sangat dibutuhkan di jaman yang serba cepat ini. Namun
akan sangat sulit untuk memaparkan dengan rinci kebutuhan suatu software dengan
skala besar. Sehingga, si-pembuat software mungkin akan menemui sedikit
kesulitan dalam mengerjakan sebuah software dengan skala besar jika menggunakan
model proses ini.
Adapun dalam
proses kerjanya, model proses inkremen ini menurut saya merupakan model proses
linear (waterfall) yang dilakukan
terus-menerus, dalam setiap penambahannya. Bedanya dengan model waterfall,
adalah analisis dan desain yang tidak dilakukan lagi, alias sudah mantap. Yang dalam
proses kerjanya, analisis dan desain sudah terpapar dengan baik. Sehingga dalam
setiap penambahan tidak akan mengubah model dari software tersebut.
Saya lalu mengambil
sebuah asumsi pada salah satu aplikasi chating
yang baru saja diluncurkan bagi pengguna Android. Peluncuran aplikasi ini menggunakan
proses inkremen. Aplikasi yang diluncurkan baru sebatas dapat melakukan hal-hal
mendasar yang biasa dilakukan, seperti chating,
grup, dan multiple chat. Namun masih
ada satu kelemahannya, yaitu tombol enter yang tidak dapat melakukan pindah
baris, namun langsung mengirim pesan.
Demikianlah sedikit
pemaparan saya mengenai model proses inkremen. Semoga sedikit banyak dapat
menambah wawasan kawan-kawan sekalian. Bila ada kesalahan, mohon dikoreksi.
Thx, n God
bless..
No comments:
Post a Comment